Vitamin dan mineral membuat tubuh manusia bekerja 
dengan baik. Meskipun tubuh mendapatkan vitamin dan mineral dari makanan
 yang dimakan setiap hari, beberapa makanan memiliki lebih banyak 
vitamin dan mineral daripada yang lain. Vitamin terbagi
 dalam dua kategori: yang larut dalam lemak dan larut air. Vitamin yang 
larut lemak – A, D, E, dan K – larut dalam lemak dan dapat disimpan 
dalam tubuh Anda. Vitamin yang larut air seperti vitamin B6, B12, 
niacin, riboflavin, dan folat) – perlu larut dalam air sebelum tubuh 
dapat menyerapnya. Karena itu, tubuh Anda tidak bisa menyimpan vitamin 
ini. Setiap vitamin C atau B bahwa tubuh tidak menggunakan saat melewati
 sistem anda hilang sebagian besar saat buang air kecil.  Jadi tubuh 
 memerlukan pasokan segar vitamin ini setiap hari.
Sedangkan vitamin adalah zat organik (dibuat oleh tanaman atau 
hewan), mineral adalah elemen anorganik yang berasal dari tanah dan air 
dan diserap oleh tanaman atau dimakan oleh hewan. Tubuh membutuhkan 
jumlah yang lebih besar dari beberapa mineral, seperti kalsium, untuk 
tumbuh dan tetap sehat. Mineral lain seperti kromium, tembaga, yodium, 
besi, selenium, dan seng disebut trace mineral karena Anda hanya perlu jumlah yang sangat kecil dari mereka setiap hari.
VITAMIN
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat 
bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain 
vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam 
pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat).[Walau
 memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi 
vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh 
karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan 
yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan 
vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan 
vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul 
kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme,yang
 tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan kata 
bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine)
 yang mengacu pada suatu gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), 
karena pada awalnya vitamin dianggap demikian. Kelak diketahui bahwa 
banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari 
sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor dalam 
reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa 
vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara 
normal.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula 
memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, 
tubuh dapat mengalami suatu penyakit.Tubuh hanya memerlukan vitamin 
dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka 
metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak 
dapat digantikan oleh senyawa lain.Gangguan kesehatan ini dikenal dengan
 istilah avitaminosis.Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A 
maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga 
tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme 
pada tubuh
- Vitamin A   Vitamin A, yang juga dikenal dengan 
nama retinol, merupakan vitamin yang berperan dalam pembentukkan indra 
penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu 
komponen penyusun pigmen mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga 
berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan imunitas 
tubuh.Vitamin ini bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya 
matahari, dan udara. Sumber makanan yang banyak mengandung vitamin A, 
antara lain susu, ikan, sayur-sayuran (terutama yang berwarna hijau dan 
kuning), dan juga buah-buahan (terutama yang berwarna merah dan kuning, 
seperti cabai merah, wortel, pisang, dan pepaya).  Apabila terjadi 
defisiensi vitamin A, penderita akan mengalami rabun senja dan katarak. 
Selain itu, penderita defisiensi vitamin A ini juga dapat mengalami 
infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, dan kondisi 
kulit yang kurang sehat. Kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan 
keracunan pada tubuh.Penyakit yang dapat ditimbulkan antara lain 
pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik, dan 
pingsan.Selain itu, bila sudah dalam kondisi akut, kelebihan vitamin A 
di dalam tubuh juga dapat menyebabkan kerabunan, terhambatnya 
pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit.
 
- Vitamin B Secara umum, golongan vitamin B berperan 
penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama dalam hal pelepasan 
energi saat beraktivitas.Hal ini terkait dengan peranannya di dalam 
tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang dapat meningkatkan laju reaksi
 metabolisme tubuh terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis
 vitamin yang tergolong dalam kelompok vitamin B ini juga berperan dalam
 pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin B berasal
 dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.
 
- Vitamin B1  Vitamin B1, yang dikenal juga dengan 
nama tiamin, merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan 
penting dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi 
karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas 
sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme
 protein dan lemak. Bila terjadi defisiensi vitamin B1, kulit akan 
mengalami berbagai gangguan, seperti kulit kering dan bersisik.Tubuh 
juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan, jantung, 
dan sistem saraf. Untuk mencegah hal tersebut, kita perlu banyak 
mengonsumsi banyak gandum, nasi, daging, susu, telur, dan tanaman 
kacang-kacangan. Bahan makanan inilah yang telah terbukti banyak 
mengandung vitamin B1.
 
- Vitamin B2 Vitamin B2 (riboflavin) banyak berperan penting dalam metabolisme di tubuh manusia.[1]
 Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim
 flavin mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine 
dinukleotida (adenine dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan 
penting dalam regenerasi energi bagi tubuh melalui proses respirasi. 
Vitamin ini juga berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah 
merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, 
seperti kulit, rambut, dan kuku.[6] Sumber vitamin B2 banyak 
ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, dan 
susu. Defisiensinya dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, kulit
 kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan.
 
- Vitamin B3 Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah 
niasin. Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk
 menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein.Di dalam tubuh, 
vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, 
tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis 
senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini.[20]
 Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada
 makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan.[17]
 Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga 
mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain gandum dan 
kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami 
kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan 
mual.
 
- Vitamin B5 Vitamin B5 (asam pantotenat) banyak 
terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan 
vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti 
dalam reaksi pemecahan nutrisi makanan, terutama lemak.[6] 
Peranan lain vitamin ini adalah menjaga komunikasi yang baik antara 
sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol, 
neurotransmiter, dan hormon tubuh. [20] Vitamin B5 dapat 
ditemukan dalam berbagai jenis variasi makanan hewani, mulai dari 
daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti sayuran 
hijau dan kacang hijau. Seperti halnya vitamin B1 dan B2, defisiensi 
vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan bersisik. Selain itu,
 gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan 
untuk tidur.[1]
 
- Vitamin B6 Vitamin B6, atau dikenal juga dengan 
istilah piridoksin, merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan 
tubuh. Vitamin ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang 
digunakan tubuh untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam 
lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid.Selain itu, vitamin ini juga 
berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai 
mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang 
berbahaya bagi tubuh.Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang
 mudah didapatkan karena vitamin ini banyak terdapat di dalam beras, 
jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin dalam 
jumlah banyak dapat menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan 
insomnia.
 
- Vitamin B12 Vitamin B12 atau sianokobalamin 
merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh hewan dan 
tidak ditemukan pada tanaman. Oleh karena itu, vegetarian sering kali 
mengalami gangguan kesehatan tubuh akibat kekurangan vitamin ini.Vitamin
 ini banyak berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Vitamin 
B12 juga termasuk dalam salah satu jenis vitamin yang berperan dalam 
pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul DNA dan RNA, 
pembentukkan platelet darah.Telur, hati, dan daging merupakan sumber 
makanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Kekurangan 
vitamin ini akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah 
lesu, dan iritasi kulit.
 
- Vitamin C Vitamin C (asam askorbat) banyak 
memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Di dalam tubuh, vitamin C 
juga berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein 
penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong 
lainnya.  Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat 
menangkal berbagai radikal bebas dari polusi di sekitar lingkungan kita.
 Terkait dengan sifatnya yang mampu menangkal radikal bebas, vitamin C 
dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam tubuh sehingga risiko 
timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker, dapat 
diturunkan.Selain itu, vitamin C berperan dalam menjaga bentuk dan 
struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot. Vitamin 
ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan 
memberikan perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme 
patogen.Melalui mekanisme inilah vitamin C berperan dalam menjaga 
kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit. 
Defisiensi vitamin C juga dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada
 persendian. Akumulasi vitamin C yang berlebihan di dalam tubuh dapat 
menyebabkan batu ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel 
darah merah.
 
- Vitamin D Vitamin D juga merupakan salah satu jenis
 vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, antara lain ikan, 
telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang 
paling banyak dipengaruhi oleh vitamin ini adalah tulang. Vitamin D ini 
dapat membantu metabolisme kalsium dan mineralisasi tulang.Sel kulit 
akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari (sinar 
ultraviolet). Bila kadar vitamin D rendah maka tubuh akan mengalami 
pertumbuhan kaki yang tidak normal, dimana betis kaki akan membentuk 
huruf O dan X.Di samping itu, gigi akan mudah mengalami kerusakan dan 
otot pun akan mengalami kekejangan.Penyakit lainnya adalah osteomalasia,
 yaitu hilangnya unsur kalsium dan fosfor secara berlebihan di dalam 
tulang. Penyakit ini biasanya ditemukan pada remaja, sedangkan pada 
manula, penyakit yang dapat ditimbulkan adalah osteoporosis, yaitu 
kerapuhan tulang akibatnya berkurangnya kepadatan tulang. Kelebihan 
vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami diare, berkurangnya berat 
badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.
 
- Vitamin E  Vitamin E berperan dalam menjaga 
kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari jaringan kulit, 
mata, sel darah merah hingga hati. Selain itu, vitamin ini juga dapat 
melindungi paru-paru manusia dari polusi udara. Nilai kesehatan ini 
terkait dengan kerja vitamin E di dalam tubuh sebagai senyawa 
antioksidan alami. Vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning 
telur, ragi, dan minyak tumbuh-tumbuhan. Walaupun hanya dibutuhkan dalam
 jumlah sedikit, kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan 
kesehatan yang fatal bagi tubuh, antara lain kemandulan baik bagi pria 
maupun wanita. Selain itu, saraf dan otot akan mengalami gangguan yang 
berkepanjangan.
 
- Vitamin K Vitamin K banyak berperan dalam 
pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan luka. 
Defisiensi vitamin ini akan berakibat pada pendarahan di dalam tubuh dan
 kesulitan pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain 
itu, vitamin K juga berperan sebagai kofaktor enzim untuk mengkatalis 
reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Oleh karena itu, kita 
perlu banyak mengonsumsi susu, kuning telur, dan sayuran segar yang 
merupakan sumber vitamin K yang baik bagi pemenuhan kebutuhan di dalam 
tubuh.
 
Daftar senyawa-senyawa yang tergolong vitamin alami.
 
| Tahun penemuan | 
Vitamin | 
Nama biokimia | 
Ditemukan di | 
| 1909 | 
Vitamin A | 
Retinol | 
Wortel | 
| 1912 | 
Vitamin B1 | 
Tiamin | 
Susu | 
| 1912 | 
Vitamin C | 
Asam askorbat | 
Jeruk sitrun | 
| 1918 | 
Vitamin D | 
Kalsiferol | 
Keju | 
| 1920 | 
Vitamin B2 | 
Riboflavin | 
Telur | 
| 1922 | 
Vitamin E | 
Tokoferol | 
Minyak mata bulir gandum, | 
| 1926 | 
Vitamin B12 | 
Sianokobalamin | 
Telur | 
| 1929 | 
Vitamin K | 
Filokuinona | 
Kuning telur | 
| 1931 | 
Vitamin B5 | 
Asam pantotenat | 
Susu | 
| 1931 | 
Vitamin B7 | 
Biotin | 
Hati | 
| 1934 | 
Vitamin B6 | 
Piridoksin | 
Kacang | 
| 1936 | 
Vitamin B3 | 
Niasin | 
Ragi | 
| 1941 | 
Vitamin B9 | 
Asam folat | 
Hati | 
Senyawa serupa vitamin
Selain vitamin, tubuh juga memproduksi senyawa lain yang juga 
berperan dalam kelancaran metabolisme di dalam tubuh. Senyawa ini 
memiliki karakteristik dan aktivitas yang mirip dengan vitamin sehingga 
seringkali disebut dengan istilah senyawa serupa vitamin.Perbedaan 
utamanya dengan vitamin adalah senyawa ini diproduksi tubuh dalam jumlah
 yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beberapa senyawa ini 
pernah diklasifikasikan ke dalam kelompok vitamin B kompleks karena 
kemiripan fungsi dan sumber makanannya. Akan tetapi, secara umum peranan
 senyawa serupa vitamin ini tidaklah sepenting vitamin.
Kolina merupakan salah satu senyawa yang termasuk dalam golongan 
senyawa serupa vitamin. Senyawa ini dapat ditemukan di setiap sel mahluk
 hidup dan berperan dalam pengaturan sistem saraf yang baik dan beberapa
 metabolisme sel.Mioinositol (myoinositol) juga termasuk dalam 
golongan senyawa serupa vitamin yang larut dalam air. Peranannya dalam 
tubuh secara spesifik belum diketahui. Contoh lain dari senyawa serupa 
vitamin ini adalah asam para-aminobenzoat (4-aminobenzoic acid,
 PABA) yang berperan sebagai senyawa antioksidan dan penyusun sel darah 
merah. Karnitina merupakan senyawa lain yang berperan dalam sistem 
transportasi asam lemak dan pembentukkan otot tubuh.
Vitamin sebagai antioksidan
Semua jenis kehidupan di bumi memerlukan energi untuk dapat bertahan 
hidup. Untuk menghasilkan energi ini, makhluk hidup memerlukan bantuan 
berbagai substansi, salah satunya adalah oksigen. Oksigen terlibat 
secara langsung dalam metabolisme energi di dalam tubuh. Sebagai produk 
sampingannya, oksigen dilepaskan dalam bentuk yang tidak stabil. Molekul
 inilah yang dikenal dengan nama radikal bebas (free radicals).[30]
 Oksigen yang tidak stabil memiliki elektron bebas yang tidak 
berpasangan sehingga bersifat reaktif. Kereaktifan oksigen ini sangat 
berbahaya bagi tubuh karena dapat mengoksidasi dan merusak DNA, protein,
 karbohidrat, asam lemak, dan membran sel di dalam tubuh. Sumber radikal
 bebas lainnya adalah asap rokok, polusi lingkungan, dan sinar 
ultraviolet.
Tubuh memiliki beberapa mekanisme pertahanan terhadap senyawa radikal
 bebas ini untuk menetralkan efek negatifnya. Kebanyakan diantaranya 
adalah senyawa antioksidan alami, seperti enzim superoksida dismutase, 
katalase, dan glutation peroksidase. Antioksidan sendiri berarti senyawa
 yang dapat mencegah terjadinya peristiwa oksidasi atau reaksi kimia 
lain yang melibatkan molekul oksigen (O2).[32] 
Senyawa lain yang juga dapat berperan sebagai antioksidan adalah 
glutation, CoQ10, dan gugus tiol pada protein, serta vitamin.Beberapa 
jenis vitamin telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang cukup 
tinggi. Contoh vitamin yang banyak berperan sebagai senyawa antioksidan 
di dalam tubuh adalah vitamin C dan vitamin E.
Vitamin E dapat membantu melindungi tubuh dari oksidasi senyawa radikal bebas.[33]
 Vitamin ini juga mampu bekerja dalam kondisi kadar senyawa radikal 
bebas yang tinggi sehingga mampu dengan efisien dan efektif menekan 
reaksi perusakan jaringan di dalam tubuh melalui proses oksidasi. Di 
samping vitamin E, terdapat satu jenis vitamin lagi yang juga memiliki 
aktivitas antioksidan yang tinggi, yaitu vitamin C. Vitamin ini 
berinteraksi dengan senyawa radikal bebas di bagian cairan sel. Selain 
itu, vitamin C juga dapat memulihkan kondisi tubuh akibat adanya reaksi 
oksidasi dari berbagai senyawa berbahaya.
Bila kadar radikal bebas di dalam tubuh menjadi sangat berlebih dan 
tidak lagi dapat diantisipasi oleh senyawa antioksidan maka akan timbul 
berbagai penyakit kronis, seperti kanker, arterosklerosis, penyakit 
jantung, katarak, alzhemeir, dan rematik.[30] Bagi orang yang
 memiliki sejarah penyakit kronis tersebut dalam garis keturunannya, 
dianjurkan untuk mengonsumsi banyak makanan yang mengandung vitamin C 
dan E sebagai sumber senyawa antioksidan. Selain itu, suplemen makanan 
juga dapat turut membantu mengatasi masalah tersebut.
Mineral
Mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan 
pencegahan penyakit. Mineral dan vitamin bertindak secara interaksi. 
Anda perlu vitamin agar mineral dapat bekerja dan sebaliknya. Tanpa 
beberapa mineral / vitamin, beberapa vitamin / mineral tidak berfungsi 
dengan baik. Perbedaan terbesar antara vitamin dan mineral adalah bahwa 
mineral merupakan senyawa anorganik, sedangkan vitamin organik.
Mineral dapat diklasifikasikan menurut jumlah yang dibutuhkan tubuh Anda. Mineral utama (mayor) adalah mineral yang kita perlukan lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral minor (trace elements)
 adalah yang kita perlukan kurang dari 100 mg sehari. Kalsium, tembaga, 
fosfor, kalium, natrium dan klorida adalah contoh mineral utama, 
sedangkan kromium, magnesium, yodium, besi, flor, mangan, selenium dan 
zinc adalah contoh mineral minor. Pembedaan jenis mineral tersebut 
semata-mata hanya berdasarkan jumlah yang diperlukan, bukan kepentingan.
 Mineral minor tak kalah penting dibandingkan mineral utama. Kekurangan 
mineral minor akan menyebabkan masalah kesehatan yang juga serius.
Ketika pola makan sehat dan bervariasi, tubuhmendapatkan cukup 
mineral. Namun, bila pola makan tidak seimbang atau memiliki gangguan 
penyerapan mineral, tubuh dapat mengalami kekurangan mineral. Dalam 
kondisi tersebut, mungkin perlu mengambil suplemen mineral dan vitamin.
Berikut adalah jenis-jenis mineral terpenting bagi tubuh kita:
- Kalsium Susu memang makanan yang baik karena 
mengandung banyak kalsium. Meminum susu secara teratur memastikan 
memiliki tulang yang kuat dan tumbuh dengan baik. Hingga usia 30 
tahun tulang terus tumbuh dan berkembang. Setelah berusia 30 tahun, 
pertumbuhan tulang tidak secepat penyusutannya. Jika tidak mendapatkan 
cukup kalsium, tulang  akan keropos di usia 50 tahun. Kalsium dapat memperlambat proses ini. Kalsium
 adalah mineral terbesar yang dibutuhkan tubuh. Sekitar 2-3 persen dari 
berat badan adalah kalsium, di mana 98% tersimpan di dalam tulang dan 
gigi dan 1% di darah. Selain untuk pemeliharaan tulang dan gigi, kalsium
 juga membantu kontraksi dan relaksasi otot, pembekuan darah, fungsi 
hormon, sekresi enzim, penyerapan vitamin B12 dan pencegahan batu ginjal
 dan penyakit jantung. Sumber: susu dan produk susu (keju, yoghurt, dll), telur, ikan, kacang-kacangan, dan sayuran hijau gelap.
 
- Magnesium Magnesium membantu mengatur kadar kalium 
dan natrium dalam tubuh, yang terlibat dalam pengendalian tekanan darah.
 Magnesium berperan penting dalam pemeliharaan jaringan gigi, tulang dan
 otot, mengatur suhu tubuh, produksi dan transportasi energi, 
metabolisme lemak, protein dan karbohidrat, kontraksi dan relaksasi 
otot. Sebagian besar magnesium disimpan dalam tulang dan gigi, sebagian 
lain di dalam darah dan otot. Jika Anda tidak memiliki cukup magnesium 
dalam darah, tubuh Anda akan mengambilnya dari tulang Anda, yang pada 
gilirannya juga dapat menyebabkan tulang keropos. Sumber:
 susu, sayur-sayuran berdaun hijau, alpukat, pisang, coklat, produk 
kedelai seperti tempe atau tahu, biji-bijian dan kacang-kacangan.
 
- Besi Disimpan dalam hemoglobin (sel darah merah), 
zat besi membawa oksigen ke sel-sel tubuh dan membawa karbon dioksida 
keluar tubuh, mendukung fungsi otot, enzim, protein dan metabolisme 
energi. Kekurangan zat besi menyebabkan anemia, kelelahan, kelemahan, 
sakit kepala dan apatis. Ada dua jenis zat besi dalam makanan: besi heme mudah diserap tubuh dan ditemukan dalam daging, unggas dan ikan. Besi non-heme lebih
 sulit diserap tubuh dan terdapat dalam tumbuh-tumbuhan seperti 
kacang-kacangan, brokoli, bayam dan kangkung. Tubuh Anda dapat menyerap 20-40 persen besi dari sumber hewani dan 5-20 persen besi dari sumber nabati.
 Anda perlu makan lebih banyak sayuran untuk mendapatkan zat besi yang 
Anda butuhkan. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, Anda perlu 
bantuan vitamin C.
 
- Zinc (seng) Zinc terdapat di semua sel tubuh Anda, terutama di kulit, kuku, rambut dan mata. Jika Anda pria, Anda juga menyimpan zinc di prostat
 Anda. Zinc berperan penting dalam sintesis DNA dan RNA, produksi 
protein, insulin dan sperma, membantu dalam metabolisme karbohidrat, 
lemak, protein dan alkohol, berperan dalam mengeluarkan karbon dioksida,
 mempercepat penyembuhan, pertumbuhan, perawatan jaringan tubuh, dan 
mendukung indera seperti penciuman dan perasa. Kekurangan zinc 
menyebabkan gangguan pertumbuhan, kehilangan nafsu makan, penyembuhan 
lambat, rambut rontok, libido seks rendah, kehilangan rasa dan bau dan 
kesulitan beradaptasi dengan cahaya malam. Sumber: air,
 makanan berprotein tinggi seperti daging sapi, kambing, dan unggas, 
kerang, kepiting, lobster, kacang-kacangan dan biji-bijian.
 
- Selenium Tubuh membutuhkan selenium dalam jumlah 
kecil tetapi teratur untuk kesehatan liver (hati). Selenium banyak 
ditemukan dalam tanah, sehingga jumlah yang ditemukan dalam sayuran dan 
buah tergantung pada tempat penanaman dan metode pertanian yang 
digunakan. Tanaman yang dibudidayakan pada tanah yang terlalu sering 
diolah akan memiliki selenium yang rendah. Sumber: daging, ikan dan kacang-kacangan, susu dan produk susu, telur, susu ayam, bawang putih, bawang merah dan sayuran hijau.
 
- Kalium, Natrium dan Klorida Kalium (potasium), natrium dan klorida adalah mineral yang larut dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Mereka terpecah menjadi ion-ion.
 Ketiga mineral tersebut membuat cairan dalam tubuh Anda tetap konstan 
dan tidak berfluktuasi. Mereka juga berperan penting dalam transportasi 
glukosa ke dalam sel dan pembuangan limbah, tekanan darah, transmisi 
impuls saraf, irama jantung dan fungsi otot. Kekurangan mineral-mineral 
ini menyebabkan mengantuk, kecemasan, mual, kelemahan, dan detak jantung
 tidak teratur. Sumber: hampir semua makanan kecuali minyak, lemak dan gula, tetapi dapat rusak/hilang jika makanan dimasak.
 
- Mineral lainnya Selain mineral-mineral di atas, 
mineral lain yang dibutuhkan tubuh  adalah boron, kromium, tembaga, 
flor, yodium, mangan, molibdenum, nikel, silikon, timbal, dan vanadium. 
Selain itu, tubuh juga membutuhkan dosis yang sangat kecil dari lithium 
dan aluminium. Tidak ada yang tahu mengapa tubuh membutuhkan 
mineral-mineral tersebut dan berapa jumlah yang tubuh butuhkan. Hal itu 
tidak begitu penting karena hampir tidak ada orang yang mengalami 
kekurangan nutrisi tersebut.